VISI KAMI

VISI KAMI :
Membangun keluarga ilahi yang satu dalam tubuh, jiwa, dan roh untuk dapat bertumbuh bersama dalam iman, pengharapan, dan kasih menuju masa depan cerah bersama Yesus


" Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan." ( Yosua 24:15)

Minggu, 29 September 2013

KESAKSIAN Bp. Yohanes Sulistyo

Pak Yohanes Sulistyo, cacat sejak lahir. Ketika berumur 7 bulan dalam kandungan ibunya, ibunya mengalami serangan jantung, sehingga obat dari dokter yang dikonsumsi oleh ibunya menyerang saraf tulang belakang janin yang berakibat fatal.

Dari masa kecilnya, setiap kali ada tamu yang berkunjung ke rumahnya, dia disuruh sembunyi oleh ibunya karena keluarganya merasa malu.

Pada saat berumur 13 tahun, ia masuk sekolah SLB. Ternyata dari sinilah titik awal ia mulai percaya diri dan mengenal Yesus lebih dalam. Mata orang tuanya tercelik bahwa ternyata masih banyak anak yang cacatnya lebih parah dari Pak Yohanes ini. Melalui guru agamanya di SLB ini, Tuhan membawa dia lebih dalam lagi mengenal pribadiNya, bahwa Tuhan sungguh sangat mengasihinya.

Gaya dan gerak tubuh memang cacat, namun daya berpikir yang telah Tuhan berikan diatas rata-rata orang sehat. Kepercayaan dirinya menjadi kuat bahwa ada Tuhan menyertainya. Setiap harinya dia selalu membaca Alkitab yang menjadi pedoman hidupnya, dan tidak mengandalkan pengertian sendiri. Melalui Roh Kudus yang selalu menuntun dia mengerti dan memahami alkitab.

Tahun 2005, ibunya dipanggil Tuhan. Sementara kakak-kakaknya sudah sibuk dengan keluarga masing-masing, dia harus merawat ayahnya yang mengalami kebutaan karena penyakit katarak. Selama 7 tahun, dia saja yang harus berjalan ngesot, harus juga menuntun ayahnya, memasak, mencuci piring, pakaian, menjemur pakaian. Semua dia lakukan tanpa mengeluh, tapi senantiasa mengucap syukur dengan kekuatan Tuhan. Sampai akhirnya ayahnya juga dipanggil pulang oleh Tuhan pada tahun 2012.

Penghasilan yang dia dapat bukan dari meminta-minta, mengemis, memhon belas kasihan orang lain. Di rumahnya, dengan keterbatasan fisiknya, dia berjualan gas elpiji, air mineral galon, voucher pulsa HP, pulsa listrik, juga memijat sebagai keterampilan yang dia pelajari.

Dan ini yang luar biasa, dari penghasilannya itu (tidak banyak) dia bisa membiayai sekolah anak dari pembantu kakaknya dari SMP hingga SMK saat ini. Tentu biasa yang tidak sedikit bukan? Bahkan lebih lagi, dia banyak membantu orang lain, memberi motivasi dan bantuan kepada setiap orang yang datang kepadanya. Membawa 4 orang jiwa baru datang kepada Yesus, memperkenalkannya dan menguatkan iman percaya.

Dengan kerendahan hati dia selalu katakan bahwa semuanya itu bisa terjadi, bukan karena kepandaiannya, namun karena Roh Kudus yang bekerja dahsyat dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar