TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN
By. Pdt. Larry N. Kurniadi
“Sebab itu seorang laki-laki akan
meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya
menjadi satu daging. (Kejadian 2:24)
Pernikahan
dan rumah tangga adalah salah satu topik yang sangat menarik dan penting untuk
dipelajari oleh orang Kristen, baik mereka yang sedang berencana untuk menikah
maupun mereka yang telah menikah atau berumah tangga. Salah satu tujuan penting
mempelajari topik ini agar “…Hendaklah
kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan
tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” (Ibrani 13:4a). Mengapa perlu menghormati
pernikahan? Karena pernikahan dan rumah tangga adalah sebuah lembaga pertama
kali di bumi yang didirikan oleh Allah disamping pemerintah dan gereja. Jadi
lembaga yang tua adalah pernikahan atau rumah tangga.
Jim
E. Waldron mengatakan bahwa “ Rumah
tangga adalah institusi tertua… Rumah tangga adalah satuan masyarakat yang paling
dasar. Seluruh peradaban bertahan atau hilang tergantung pada apakah kehidupan
rumah tangga kuat atau lemah. Rumah tangga telah ada sejak permulaan waktu,dan
tanpa diragukan akan selalu ada sepanjang manusia tetap hidup di muka bumi ini.
Rumah tangga membentuk dasar setiap kelompok masyarakat” (Waldron, 1998:36).
Karena
itu, Allah ingin supaya setiap pernikahan harus dilaksanakan sesuai dengan
kehendak-Nya. Roy Deaver mengatakan bahwa
“ setiap pernikahan harus tunduk kepada hokum dan peraturan Allah.” (Deaver
Warren, 1994:6). Setiap rumah tangga tentunya menginginkan kebahagiaan.
Hal
itu hanya akan terwujud bila mengerti Prinsip-Prinsip Pernikahan Alkitabiah
dengan benar. Bukan berarti tidak akan ada masalah sama sekali di dalam rumah
tangga, tetapi akan lebih dewasa menyelesaikannya sehingga rumah tangga tetap
harmonis.
Pernikahan
Kristen sangat berbeda dengan pernikahan non-Kristen, karena pernikahan Kristen
adalah lembaga yang dibentuk oleh Allah sendiri. Karena itu, pernikahan Kristen
memiliki standar moral yang sangat tinggi, sesuai dengan Firman Tuhan. Jika
standar moral ini dilanggar, maka pernikahan berada di dalam masalah dan
diambang kehancuran.
4 CIRI PERNIKAHAN KRISTEN
A.
Pernikahan Kristen Adalah Inisiatif Allah
a. Pada awal penciptaan manusia, Allah sudah mempunyai
rencana agar pria dapat bersatu dengan wanita dengan tujuan saling melengkapi
dan bermultiplikasi (beranakcucu dan memenuhi bumi)
b. TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu
seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan
dia." (Kejadian 2:18)
c. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28).
B.
Pernikahan Kristen Adalah Kudus
a. Allah memandang Pernikahan Kristen itu kudus. Perzinahan
dalam perkawinan adalah dosa besar di mata Tuhan (Imamat 18,19,20)
b. Penulis Kitab Ibrani kembali menegaskan bahwa pernikahan
itu adalah kudus dan tidak boleh dicemarkan. Sedangkan dalam Maleakhi,
dijelaskan bahwa maksud Allah menjadikan manusia adalah untuk menghasilkan
keturunan ilahi.
c. “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan
janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah
akan dihakimi Allah. (Ibrani 13:4)
d.
“Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh?
Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu!
Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” ( Maleakhi
2:15)
C.
Pernikahan Kristen Adalah Monogami
a. Design Allah:
MONOGAMI -àsatu suami + satu istri. Itu sebabnya Allah hanya
menciptakan satu orang Hawa untuk satu orang Adam. (Kejadian 2:24)
b. Yesus kembali
menegaskan tentang perkawinan Monogami ini: Jawab
Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula
menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki
akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga
keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan
satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia." (Matius 19:4-6).
D.
Pernikahan Kristen Tidak Dapat Diceraikan
a. Karena Pernikahan Kristen kudus dihadapan Allah, maka hal
itu tidak boleh diceraikan oleh manusia.
b. “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak
boleh diceraikan manusia.” (Markus 10:9). Baca juga Mal 2:16; 1 Kor 7:10 – 11:39)
c. Pada zaman PL, Musa mengizinkan seseorang bercerai asal
memberikan surat cerai. Namun itu
terjadi karena ketegaran hati bangsa Israel, BUKAN karena kehendak Tuhan.
d. "Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah
sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan
isterinya?"Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa
mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.
(Matius 19:7-8)
Bersambung ke Bagian 2....Klik di sini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar