VISI KAMI

VISI KAMI :
Membangun keluarga ilahi yang satu dalam tubuh, jiwa, dan roh untuk dapat bertumbuh bersama dalam iman, pengharapan, dan kasih menuju masa depan cerah bersama Yesus


" Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan." ( Yosua 24:15)

Sabtu, 24 Agustus 2013

MEMBANGUN PERNIKAHAN ANTI CERAI ( 1 )



TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN

 By. Pdt. Larry N. Kurniadi
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kejadian 2:24)



Pernikahan dan rumah tangga adalah salah satu topik yang sangat menarik dan penting untuk dipelajari oleh orang Kristen, baik mereka yang sedang berencana untuk menikah maupun mereka yang telah menikah atau berumah tangga. Salah satu tujuan penting mempelajari topik ini agar “…Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”  (Ibrani 13:4a). Mengapa perlu menghormati pernikahan? Karena pernikahan dan rumah tangga adalah sebuah lembaga pertama kali di bumi yang didirikan oleh Allah disamping pemerintah dan gereja. Jadi lembaga yang tua adalah pernikahan atau rumah tangga.



Jim E. Waldron mengatakan bahwa “ Rumah tangga adalah institusi tertua… Rumah tangga adalah satuan masyarakat yang paling dasar. Seluruh peradaban bertahan atau hilang tergantung pada apakah kehidupan rumah tangga kuat atau lemah. Rumah tangga telah ada sejak permulaan waktu,dan tanpa diragukan akan selalu ada sepanjang manusia tetap hidup di muka bumi ini. Rumah tangga membentuk dasar setiap kelompok masyarakat” (Waldron, 1998:36).



Karena itu, Allah ingin supaya setiap pernikahan harus dilaksanakan sesuai dengan kehendak-Nya. Roy Deaver mengatakan bahwa “ setiap pernikahan harus tunduk kepada hokum dan peraturan Allah.” (Deaver Warren, 1994:6). Setiap rumah tangga tentunya menginginkan kebahagiaan.



Hal itu hanya akan terwujud bila mengerti Prinsip-Prinsip Pernikahan Alkitabiah dengan benar. Bukan berarti tidak akan ada masalah sama sekali di dalam rumah tangga, tetapi akan lebih dewasa menyelesaikannya sehingga rumah tangga tetap harmonis.



Pernikahan Kristen sangat berbeda dengan pernikahan non-Kristen, karena pernikahan Kristen adalah lembaga yang dibentuk oleh Allah sendiri. Karena itu, pernikahan Kristen memiliki standar moral yang sangat tinggi, sesuai dengan Firman Tuhan. Jika standar moral ini dilanggar, maka pernikahan berada di dalam masalah dan diambang kehancuran.



4 CIRI PERNIKAHAN KRISTEN

A.    Pernikahan Kristen Adalah Inisiatif Allah

a.  Pada awal penciptaan manusia, Allah sudah mempunyai rencana agar pria dapat bersatu dengan wanita dengan tujuan saling melengkapi dan bermultiplikasi (beranakcucu dan memenuhi bumi)

b.  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)

c.  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28).



B.    Pernikahan Kristen Adalah Kudus

a.  Allah memandang Pernikahan Kristen itu kudus. Perzinahan dalam perkawinan adalah dosa besar di mata Tuhan (Imamat 18,19,20)

b.  Penulis Kitab Ibrani kembali menegaskan bahwa pernikahan itu adalah kudus dan tidak boleh dicemarkan. Sedangkan dalam Maleakhi, dijelaskan bahwa maksud Allah menjadikan manusia adalah untuk menghasilkan keturunan ilahi.

c.  “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. (Ibrani 13:4)

d.    “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” ( Maleakhi 2:15)



C.    Pernikahan Kristen Adalah Monogami

a.   Design  Allah: MONOGAMI -àsatu suami + satu istri. Itu sebabnya Allah hanya menciptakan satu orang Hawa untuk satu orang Adam. (Kejadian 2:24)

b.   Yesus kembali menegaskan tentang perkawinan Monogami ini: Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:4-6).



D.    Pernikahan Kristen Tidak Dapat Diceraikan

a.   Karena Pernikahan Kristen kudus dihadapan Allah, maka hal itu tidak boleh diceraikan oleh manusia.

b.   “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Markus 10:9). Baca juga Mal 2:16;  1 Kor 7:10 – 11:39)

c.   Pada zaman PL, Musa mengizinkan seseorang bercerai asal memberikan surat cerai. Namun itu terjadi karena ketegaran hati bangsa Israel, BUKAN karena kehendak Tuhan.

d.   "Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. (Matius 19:7-8)


Bersambung ke Bagian 2....Klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar