By. Pdt. Larry Kurniadi
Setiap orang pasti pernah mengalami sebuah atau bahkan
banyak perubahan dalam hidupnya. Perubahan itu menuntut suatu “Action” yang
segera, tepat, dan berdaya guna tinggi yang diharapkan dapat membawa perubahan
yang positif. Semua orang hebat di sekitar kita pun selalu mengeluarkan
kualitas utamanya karena kepepet atau terdesak oleh sesuatu. Sedangkan
orang-orang yang santai biasanya selalu lamban, ragu, bahkan takut melangkah
meski sudah kepepet. Alhasil, tidak ada perbaikan di dalam hidupnya.
Sesungguhnya ada banyak keadaan sulit yang Tuhan ijinkan
terjadi dalam hidup kita, dan bukannya keadaan yang terus mudah, karena keadaan
kepepet itu :
- Membuat orang berpikir ulang akan tujuan hidupnya.
- Membuat orang menyusun kembali prioritasnya.
- Membuat orang mengerahkan seluruh potensi tersembunyi dan mulai berani melangkah meninggalkan zona nyaman yang justru menghambat kemajuan.
- Menjanjikan kesempatan-kesempatan dan kejutan-kejutan bahkan wawasan baru
Pada dasarnya tak ada seorang pun yang suka dalam keadaan
kepepet. Ada berbagai reaksi orang menghadapi SITUASI KEPEPET :
- Tidak punya sense of crisis : nyantai aja meski kapal bocor hampir tenggelam
- Apatis, tak bergerak : Banyak orang terlalu banyak habiskan waktu untuk bersiap-siap, sementara kehidupan sudah berlangsung sejak lama. Tak ada tanda-tanda untuk memulai. Hanya “akan” saja padahal cara terbaik untuk memulai adalah MEMULAI. Perjalanan seribu mil selalu dimulai dari satu langkah kecil.
- Bersiap dan Bergerak : Mereka berani melangkah meninggalkan zona nyaman dan memulai perubahan situasi dengan langkah nyata, sekarang juga!
Akibat banyak orang yang diam saja, ragu tak bergerak,
akhirnya mereka bertemu dengan kegentingan/ emergency/ kepepet. Hanya dua
pilihannya: DO or DIE. The Power of Kepepet itulah yang menjadi berkat bagi
orang yang sudah bersiap-siap, berani mulai bertindak, dan berjuang mengubah
nasibnya.
MUSA YANG KEPEPET
Di dalam Kitab Perjanjian Lama, Musa adalah tokoh yang sangat penting dalam dalam sejarah umat Israel. Nama Musa artinta “diambil dari air”. Dari kecil, hidupnya banyak kepepet.
Kepepet 1: Hampir dibunuh di masa kecilnya (Keluaran 2:1-10)
Musa lahir saat bangsa Israel dalam perbudakan Mesir yang
sangat kejam dan berat. Karena takut akan pemberontakan Israel yang populasinya
makin banyak, Raja Firaun ingin mengurangi populasi orang Israel. Ia
perintahkan bayi-bayi laki=laki dibuang ke sungai. Namun Yokhebed ibunya
menaruhnya di sebuah keranjang dan diam-diam dialirkannya bayi Musa di sungai
Nil. Oleh kehendak Tuhan, ia ditemukan puteri Firaun dan diangkat anak,
sehingga Musa hidup dalam kemewahan Mesir selama 40 tahun.
Kepepet 2: Membunuh Orang Mesir, Ditolak Bangsa Sendiri (
Keluaran 2:11-15)
Namun musa tetap orang Ibrani yang tidak tahan melihat
bangsanya diperbudak dan disakiti, sampai akhirnya ia membunuh seorang Mesir
dan melarikan diri ke padang gurun.
Kepepet 3: Dipepet Tuhan, The Burning Bush Call (Keluaran
3:1-22)
Ia diproses Tuhan selama 40 tahun di padang gurun. Bahkan
mendapat panggilan Allah untuk menjadi pembebas Israel melalui semak terbakar
yang tidak hangus di Sinai. Karena gagap, awalnya Musa menolak penggilan Tuhan,
namun akhirnya ia berserah kepada Tuhan.
Kepepet 4: From Kepepet to Victory
Ketika Musa mengijinkan Allah memproses dan memperbesar iman
dan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin, Musa bertransformasi menjadi
pembebas Israel dari perbudakan Mesir (Kel 12:41). Dengan kuasa Allah ia
mendatangkan 10 tulah kepada bangsa Mesir, menenggelamkan pasukan Firaun di
Laut Merah, memimpin bangsa Israel dekat Tanah Kanaan. Ia memimpin Israel
selama 40 tahun sampai matinya.
RENCANA TUHAN DI SAAT KITA KEPEPET
Rasul Paulus berkata dalam Roma 8:28,” Kita tahu sekarang
bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan
rencana Allah,” artinya, di dalam segala keadaan, santai atau kepepet, Tuhan
punya rencana bagi kita. BUkan rancangan kecelakaan, namn rancangan yang
mendatangkan hidup yang berkelimpahan. Dengan respon yang tepat, kita dan Tuhan
bias mengubah keadaan kepepet menjadi peluang berkat (Kairos) yang besar yang
mebuat kita bias masuk ke next level dalam berbagai sehi kehidupan kita.
Bagaimana Mengubah Keadaan Kepepet Menjadi Batu PIjakan
Untuk Sukses Bersama Tuhan?
1. Mempercayakan Diri Kepada Tuhan Untuk Mendewasakan Kita Lewat Setiap Masalah
Allah tidak pernah berjanji bahwa hidup orang percaya akan
jauh dari masalah. Namun Allah berjanji untuk tidak meninggalkan kita melewati
setiap tahap kehidupan kita. Saat Musa kepepet dan meninggalkan Mesir, ia bukan
siapa-siapa. Ia diproses selama 40 tahun sebagai penggembala domba di padang
gurun Midian. Namun di padang gurun itulah ia mendapatkan “destiny” (rencana
ilahi), panggilan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin besar umat pilihan
Allah. Saat Musa mau dibentuk di padang gurn itu, setalah waktunya pas, ia pun
menjadi gembala umat Israel untuk keluar dari perbudakan Mesir selama 430
tahun. Juga dalam penggembalaannya, sering kali Musa kepepet, namn ia selalu
membawa masalahnya kepada Tuhan dan menerima jawaban.
Sayangnya banyak orang kepepet oleh masalahjustru lari dari
Tuhan, dan mencari jalannya sendiri. Bukannya solusi yang didapat, malah makin
terjerumus dalam jurang keputusasaan dan kegagalan. Ia menyalahkan Tuhan, orang
lain, dan situasi , atas keadaannya yang buruk, dan tidak mau belajarmengambil
hikmah dalam setiap masalahnya. Akibatnya ia hancur.
Sebaliknya, orang yang berani mempercayakan diri (TRUST)
kepada Tuhan, akan diproses Allah seperti batu permata untutk semakin
mendewasakan dan menguatkan kita. Ditengah keslitan, ia tetap bersemangat
menemukan titik=titik terang yang berpotensi mengubah krisis menjadi kesempatan
berharga untuk maju.
Rasul Paulus dalam 2
Korintus 4:8-9 berkata,” Dalam
segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak
putus asa; kami dianiaya, namun tidak
ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Penderitaan
Paulus dalam pelayanan luar biasa berat, tetapi ia terus memupuk mental
pemenang sehingga dapat menjadi Rasul Kristus yang dahsyat.
Apa Beda Mental Pecundang dengan Pemenang ?
PECUNDANG
|
PEMENANG
|
Selalu jadi bagian dari masalah
|
Selalu jadi bagian jawaban
|
Selalu punya kambing hitam
|
Selalu punya program
|
Itu bukan pekerjaan saya
|
Biarkan saya yang
mengerjakannya untuk Anda
|
Selalu melihat masalah dari
setiap jawaban
|
Selalu melihat jawaban dari
setiap masalah
|
Itu mungkin bisa, tapi terlalu
sulit
|
Itu memang sulit, tapi
kemungkinan bisa
|
Itu bukan salah saya
|
Ya saya salah
|
Membuat janji-janji
|
Membuat komitmen
|
Punya tipu muslihat
|
Punya impian-impian
|
Melihat kesusahan
|
Melihat keuntungan
|
Melihat permasalahan
|
Melihat
kemungkinan-kemungkinan
|
Termasuk Yang Manakah Anda ?
Dalam Kel 6:9-10, Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa: “Pergilah
menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa ia harus membiarkan
orang Israel pergi dari negerinya.” Setelah mengutus Musa, Allah menciptakan “Keadaan
yang kepepet” bagi Musa, yaitu menyuruhnya “cari masalah” dengan menghadap raja
Firaun agar membebaskan irang Israel. Dengan kata lain, Tuhan segera member target
Musa untuk langsung bertindak sesaat setelah pengutusannya. Dengan keadaan
kepepet dan kepalang basah ini, Musa melatih imanya kepada Allah dan memukul
bangsa Mesir dengan 10 tulah yang akhirnya mebawa pembebasan.
Kadang kita terlalu santai dalam hidup. Kita ingin sukses,
tapi tanpa target, tanpa deadline, tanpa planning yang jelas dan terukur untuk
dievaluasi. Akibatnya, prioritas, energy, dan visi kita terbuang sia-sia.
Orang yang cerdas akan MENCIPTAKAN KETERPEPETAN (Baca : Target
Pribadi) yang memacunya untuk mencapai Misalnya umur sekian saya harus jadi
seperti ini, memiliki ini, mencapai ini, bias berbuat ini, bias menolong
keluarga saya, dan sebagainya. Karena itu semakin panjang masa tunggunya maka
semakin santai namun jika semakin Anda ketatkan target maka semakin Anda
bersegera.
Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi yang
luar biasa, di luar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut
seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek yang bias
melompat dari gedang setinggi 5 meter saat kebakaran.
Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka
yang kepepet sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan
menimbulkan gaya yang lebih besar. Pelajarilah kehidupan Lizzy Velazques,”perempuan
terjelek sedunia” yang menjadi inspirator banyak orang.
Di dalam Galeri Iman dalam Ibrani 11:23-29, segala keadaan
kepepet yang dialami Musa ternyata melatih imannya kepada Tuhan dan membawa
melambung tinggi bersama Tuhan.
Dengan imannya, Musa melewati setiap tantangan, membuat
berbagai mukjijat, bahkan sanggup membebaskan bangsa Israel yang sudah
diperbudak 430 tahun di Mesir (Kel 12:41). Dengarlah kisak iman yang
memindahkan Gunung Mukkatam dan Kisah Gereja Sampah di Kairo, Mesir. Benar,
bersama Tuhan, kepepet diubahkan menjadi kelegaan besar. Air mata diubah
menjadi mata air. Gurun pasir diubah menjadi padang berumput hijau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar