Bagian sebelumnya......
Klik di sini
TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN
By Pdt. Larry N. Kurniadi
1.
PERNIKAHAN ADALAH UNTUK “PERTEMANAN” (FRIENDSHIP)
a. Tuhan Allah berfirman : Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan
penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18).
b. Adam memiliki pekerjaan yang excellent, yaitu mengelola
Taman Eden.Walaupun banyak ‘makhluk’ yang mengelilinginya, ia tetap kesepian.
Allah tahu kesendiriannya tidak baik untuk perkembangan kepribadiannya. Karena
itu ia menciptakan Hawa dari tulang rusuk, untuk menjadi partner, penolong,
“soul mate” yan seimbang.
c. Jadi, Tuhan menciptakan wanita untuk pria. Lewat
pertemanan ini maka kita akan menjadi lebih baik dan tegar menjalani kehidupan.
Bukankah berdua lebih baik daripada sendiri.
2.
PERNIKAHAN ADALAH “PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER”
a. Pernikahan adalah proses Memurnikan Karakter. Salah satu
hakekat pernikahan adalah untuk memperbaiki hal-hal yang buruk dari dua orang
dewasa untuk menjadi lebih baik. Dalam pernikahan ada: Pengenalan diri,
kompromi, saling menerima,saling menguatkan.
b. Tidak mudah menyatukan 2 pribadi yang berbeda.
PRIA
|
WANITA
|
Otak kiri lebih berperan : Logika
|
Otak kanan lebih berperan : Perasaan
|
Mengutamakan analisa
|
Mengutamakan intuisi
|
Kelemahan di mata, makin melihat makin jatuh
|
Kelemahan di telinga. Makin mendengar makin jatuh
|
Merasa berharga jika dihormati
|
Merasa berharga jika dikasihi
|
Merasa berarti bila bekerja
|
Merasa berarti bila
berkeluarga
|
Bersifat praktis
|
Bersifat pribadi
|
Mengutamakan hasil
|
Menikmati prosesnya
|
Mengutamakan harga diri
|
Mengutamakan hubungan
|
Acuh tak acuh terhadap kritik
|
Peka terhadap kritik
|
Suka melihat lawan jenis
|
Suka melihat sesama jenis.(dalam arti mengagumi
kecantikan orang lain)
|
Orientasi berpikir: Masa Depan
|
Orientasi berpikir: masa lalu dan masa kini
|
Berpikir Global
|
Berpikir secara detil, jelimet
|
3.
PERNIKAHAN MEMBUAT KITA KOMPLIT
a. Allah menciptakan Hawa bagi Adam agar mereka saling
menyempurnakan satu sama lain. (Kejadian 1:22-23). Ada hal-hal yang tak
dimiliki Adam tapi dimiliki Hawa. Demikian pula sebaliknya.
b. Soulmate: mengisi kekosongan hati kita. Menceriakan hari
kita. Membimbing kita di kala membutuhkan. Menguatkan dikala sedih.
Menyemangati di kala frustasi.
4.
PERNIKAHAN ADALAH PENYATUAN BARU
a. “Sebab
itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan
istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”(Kejadian 2:24)
b. Pernikahan = peleburan / penyatuan 2 pribadi menjadi SATU
PRIBADI
i. Bersatu secara fisik :
seks yang kudus
ii. Bersatu seara jiwa :
pikiran, perasaan, dan kehendak. Sehati sepikir.
iii. Bersatu secara rohani :
roh bersatu dan bertumbuh dalam Yesus Kristus.
5.
PERNIKAHAN ADALAH “KOMITMEN SEUMUR HIDUP”
a. Komitmen MONOGAMI: satu untuk selamanya, sampai maut yang
memisahkan (kontrak mati)
b. Komitmen KESETIAAN : setia secara fisik, emosi, dan roh
c. Perzinahan dalam pernikahan itu seperti menusuk pisau dari
belakang. Hal itu akan membunuh perkawinan.
6.
PERNIKAHAN ADALAH UNTUK “KESENANGAN” (REKREASI)
a. Pada mulanya seks adalah ide dari Tuhan. “Menjadi satu
daging” (Kej. 2:24). Tuhan menganggap seks penting bagi suami isteri. Itu
sebabnya ada Kitab Kidung Agung yang isinya “mengagetkan” bagi yang belum cukup
umur.
b. Seks bukan idenya Hugh Hefner (boss Playboy)dan setan.
Mereka menyelewengkannya.
c. Seks adalah alat bagi Anda untuk menikmati,
bersenang-senang secara bertanggung jawab dengan pasangan Anda.
d.
“Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan
isteri masa mudamu: rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya
selalu memuaskan engkau,dan engkau senantiasa birahi karena cintanya.”(Amsal
5:18)
7. PERNIKAHAN
ADALAH UNTUK “PROKREASI”
a.
Prokreasi
: Sebagai hasil hubungan seks yang menyenangkan, suami isteri akan menghasilkan
anak-anak. Prokreasi ditempatkan di nomor 7 karena tujuan menikah bukan
semata-mata untuk mendapatkan keturunan, karena kita bukan binatang.
b.
“Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada
mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan
taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara
dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kej 1:28)
c.
Sesungguhnya anak-anak lelaki (KJV: Children) adalah milik
pusaka dari pada Tuhan,dan buah kandungan adalah suatu upah. (Maz 127:3)
d. Ketiadaan anak dalam pernikahan tidak dapat digunakan
sebagai alasan untuk bercerai.
8.
PERNIKAHAN ADALAH UNTUK KEINTIMAN
a. Keintiman adalah berbagi identitas. Hubungan yang
dicampur. Kita melebur jadi satu. Harta bersama, bukan terpisah.
b. Di dunia ini- bahkan diantara orang Kristen- banyak orang
yang sudah menikah tapi seperti masih lajang. Apa bedanya? Tidur di ranjang
yang sama, tinggal di rumah yang sama, tapi hidup masing-masing sendiri.
c. Agar pernikahan memuaskan, maka perlu keintiman dalam
segala aspek kehidupan:
i. Intim rohani :roh
dan roh. Jika menikah beda iman, tidak mungkin terjadi.
ii. Intim emosi :Jika Anda tidak bisa merasakan
cinta eros/ romance lagi, pernikahan hambar. Kalau hati dingin, pulang ke rumah
tidak menyenangkan lagi.
iii. Intim intelektual :bisa
saling diskusi, curhat, belajar
iv. Intim fisik :Hubungan seks yang wajar dan penuh
respek terhadap pasangan.
v. Intim keuangan :kemerdekaan
keuangan bersama. Tidak ada yang tertindas secara keuangan.