By: Pdt. Larry N. Kurniadi
Bagaimana Membina Komunikasi Suami Isteri Yang Baik
Bagaimana Membina Komunikasi Suami Isteri Yang Baik
Apa
yangmenjadi biang keladi rusaknya perkawinan?
Masalah
utama pernikahan dewasa ini bukanlah masalah keuangan, seks, ataupun masalah
anak-anak. Masalah terbesar adalah :
MASALAH KOMUNIKASI. Sepertinya aneh sekali. Sejak kecil kita kan sudah diajar
ngomong, tetapi begitu sudah menikah,
komunikasi terasa begitu sulit. Jika diamati dengan seksama, komunikasilah
biang utama, pemicu perceraian.
ASAL MULA KOMUNIKASI SECARA TEOLOGIS
Mengapa
komunikasi menjadi sangat berarti bagi manusia? Karena manusia, yang segambar
dan serupa dengan Allah Tritunggal juga suka berkomunikasi sebagaimana Allah Tritunggal
saling berkomunikasi saat menciptakan alam semesta (Kejadian 1:26). Karena itu,
jika tidak berkomunikasi, manusia pasti kesepian. Karena kesepian akut, maka
banyak orang bunuh diri dan meregang nyawa.
Sejak
Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, situasi keluarga menjadi kompleks luar biasa.
Ujung-ujungnya, komunikasi suami istri terus memburuk. Saya perhatikan, banyak
suami isteri yang BERDOSA ketika berbicara dengan pasangan. Apa maksud dosa
saat berkomunikasi?
Komunikasi
dibagi menjadi 2 Kategori: PRE-FALL Communication & AFTER-FALL Communication.
PRE-FALL COMMUNICATION
Sebelum
jatuh dosa, manusia berkomunikasi indah sekali. Saat melihat Hawa, Adam
memberikan puisi yang sangat indah: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan
daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari
laki-laki.” (Kejadian 2:23). Indah bukan? Hawa begitu tersanjung dan senang,
dan mungkin menjawab: “Oh, bahagianya aku hidup bersama suamiku yang baik.”
Ciri
komunikasi sebelum kejatuhan :
- Terjalin mesra
- Bisa saling memuji, menghargai, mudah mengerti
- Cakap membangun satu sama lain
- Setelah mengobrol, perasaan cinta makin kuat, menyatu, dan mengasihi.
AFTER-FALL COMMUNICATION
Apa
yang terjadi ketika manusia jatuh dalam dosa? KOMUNIKASI JADI RUSAK! Saat
manusia makan buah terlarang, mereka jatuh dosa. Hubungan komunikasi dengan
Allah pun rusak. Ketika Allah mencari mereka, mereka takut dan menyembunyikan
diri. Saat Allah mencari mereka dan bertanya,”Dimanakah engkau?”
- Adam menyalahkan Hawa atas dosa yang diperbuat
- Hawa menyalahkan ular
Ini
ciri komunikasi setelah kejatuhan :
- Saling menyalahkan satu sama lain
- Egois, mau menang sendiri, tidak tulus
Komunikasi
suami isteri setelah jatuh dalam dosa adalah SALING MENYALAHKAN. Masih bersama
dalam satu rumah, tidur seranjang, tapi sudah malas berbicara. Kalau
berkata-kata pasti akan bertengkar, dan saling melukai.
Saat
dipersalahkan oleh pasangan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi :
- Dia akan membalas pasangan dengan menyerang balik (kalau berani), atau mencari korban lainnya: anak, pembantu, karyawan, binatang piraan (kalau ada).
- Kalau tidak berani, akhirnya akan menyalahkan diri sendiri, kemudian menjadi stress, mengasihani diri sendiri (self pity). “Yaaahh… aku lagi lagi yang salah…”
Pola
komunikasi semacam ini menanamkan kepahitan demi kepahitan sampai akhirnya
pernikahan akan hancur.
MEMUTUSKAN POLA AFTER-FALL
“Hai
saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat
untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah;
sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” (Yakobus
1:19-20)
Secara
natural, kita cepat marah, cepat mengeluarkan kata-kata pedas dan destruktif.
Nyalahin orang nggak berani, akhirnya yang diserang orang terdekatnya: suami
atau istri. Karena itu, Tuhan menasehati kita untuk cepat mendengar (empathy,
sympathy, menunjukkan perhatian) dan lambat marah.
Berikut
ini adalah cara memutuskan pola AFTER-FALL Communication :
- GOD AS THE FOUNDATION OF MARRIAGE. Jadikan Tuhan Yesus pengikat, fondasi, dan sumber cinta kasih suami isteri (Efesus 5:22-25)
- JADIKAN PASANGAN KITA BFF (BEST FRIEND FOREVER). “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai temanpewaris dan kasih karunia, yaitu kehidupan, SUPAYA DOAMU JANGAN TERHALANG.” (1 Petrus 3:7)
- TIAP HARI, INTROPEKSI DIRI MENGENAI APA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK PASANGAN ANDA HARI INI. Bila ada kata/ tindakan yang diniali melukai suami/ isteri, cobalah minta maaf padanyadan berjanjilah tidak akan melakukannya lagi keesokan harinya.
- BELAJAR MEMUJI (APRESIASI) TINDAKANBAIK PASANGAN KITA. Penghargaan yang Anda berikan padanya membuatnya gembira dan mengetahui hal-hal yang Anda sukai. Anda akan menemukan bahwa ia akan lebih bersemangat lagi melakukan hal-hal lainnya yang menyenangkan Anda.
- BERIKAN SENYUMAN TULUS (BUKAN CULAS/ CUMA UNTUK ALASAN) SAAT BERTEMU. Senyuman yang diberikan dengan tulus pastilah akan dibalas. Kalaupun suami/ isteri belum memberikan tanggapan, janganlah putus asa, lakukan sekali lagi.
- GUNAKAN KONTAK MATA SAAT BERBICARA, dan ingatlah kembali akan hal-hal di saat pacaran yang menarik perhatian Anda, maka tanpa disadari pandangan mata akan diwarnai kembali oleh kasih.
- DI SAAT KONTAK MATA, BERIKAN SENTUHAN LEMBUT padanya. Misalnya memegang bahunya, menyentuh lengannya sehingga Anda berdua merasakan kedekatan emosional satu sama lain. Hilangkan sikap gengsi karena sikap tersebut dapat menghambat upaya perbaikan komunikasi di antara Anda.
- SAAT BERBICARA, USAHAKAN NADA SUARA TIDAK TERLALU TINGGI (Pitch Control), KARENA TERKESAN ANDA SEDANG MARAH. Bila Anda memiliki kebiasaan memaki orang, hilangkanlah kebiasaan tersebut.
- STOP SALING MENYALAHKAN. Setiap masalah ada andil masing-masing di dalamnya. Temukan hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
- KEMBANGKANLAH HUMOR. Humor membuat pikiran lebih rileks dan terbuka dalam mencari penyelesaian terhadap suatu problem. Apabila suatu masalah yang rumit telah terselesaikan, pergilah menonton atau meminjam film humor agar Anda berdua dapat melupakan peristiwa tersebut.
- YAKINLAH TIAP PERSOALAN PASTI ADAJALAN KELUAR TERBAIK DARI TUHAN. Beribadah minta bantuan dari Tuhan Yesus juga dapat memberikan kekuatan bagi Anda berdua dalam menghadapi persoalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar