VISI KAMI

VISI KAMI :
Membangun keluarga ilahi yang satu dalam tubuh, jiwa, dan roh untuk dapat bertumbuh bersama dalam iman, pengharapan, dan kasih menuju masa depan cerah bersama Yesus


" Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan." ( Yosua 24:15)

Sabtu, 24 Agustus 2013

MEMBANGUN PERNIKAHAN ANTI CERAI ( 1 )



TUJUAN PERNIKAHAN KRISTEN

 By. Pdt. Larry N. Kurniadi
“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kejadian 2:24)



Pernikahan dan rumah tangga adalah salah satu topik yang sangat menarik dan penting untuk dipelajari oleh orang Kristen, baik mereka yang sedang berencana untuk menikah maupun mereka yang telah menikah atau berumah tangga. Salah satu tujuan penting mempelajari topik ini agar “…Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”  (Ibrani 13:4a). Mengapa perlu menghormati pernikahan? Karena pernikahan dan rumah tangga adalah sebuah lembaga pertama kali di bumi yang didirikan oleh Allah disamping pemerintah dan gereja. Jadi lembaga yang tua adalah pernikahan atau rumah tangga.



Jim E. Waldron mengatakan bahwa “ Rumah tangga adalah institusi tertua… Rumah tangga adalah satuan masyarakat yang paling dasar. Seluruh peradaban bertahan atau hilang tergantung pada apakah kehidupan rumah tangga kuat atau lemah. Rumah tangga telah ada sejak permulaan waktu,dan tanpa diragukan akan selalu ada sepanjang manusia tetap hidup di muka bumi ini. Rumah tangga membentuk dasar setiap kelompok masyarakat” (Waldron, 1998:36).



Karena itu, Allah ingin supaya setiap pernikahan harus dilaksanakan sesuai dengan kehendak-Nya. Roy Deaver mengatakan bahwa “ setiap pernikahan harus tunduk kepada hokum dan peraturan Allah.” (Deaver Warren, 1994:6). Setiap rumah tangga tentunya menginginkan kebahagiaan.



Hal itu hanya akan terwujud bila mengerti Prinsip-Prinsip Pernikahan Alkitabiah dengan benar. Bukan berarti tidak akan ada masalah sama sekali di dalam rumah tangga, tetapi akan lebih dewasa menyelesaikannya sehingga rumah tangga tetap harmonis.



Pernikahan Kristen sangat berbeda dengan pernikahan non-Kristen, karena pernikahan Kristen adalah lembaga yang dibentuk oleh Allah sendiri. Karena itu, pernikahan Kristen memiliki standar moral yang sangat tinggi, sesuai dengan Firman Tuhan. Jika standar moral ini dilanggar, maka pernikahan berada di dalam masalah dan diambang kehancuran.



4 CIRI PERNIKAHAN KRISTEN

A.    Pernikahan Kristen Adalah Inisiatif Allah

a.  Pada awal penciptaan manusia, Allah sudah mempunyai rencana agar pria dapat bersatu dengan wanita dengan tujuan saling melengkapi dan bermultiplikasi (beranakcucu dan memenuhi bumi)

b.  TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)

c.  Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28).



B.    Pernikahan Kristen Adalah Kudus

a.  Allah memandang Pernikahan Kristen itu kudus. Perzinahan dalam perkawinan adalah dosa besar di mata Tuhan (Imamat 18,19,20)

b.  Penulis Kitab Ibrani kembali menegaskan bahwa pernikahan itu adalah kudus dan tidak boleh dicemarkan. Sedangkan dalam Maleakhi, dijelaskan bahwa maksud Allah menjadikan manusia adalah untuk menghasilkan keturunan ilahi.

c.  “Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah. (Ibrani 13:4)

d.    “Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.” ( Maleakhi 2:15)



C.    Pernikahan Kristen Adalah Monogami

a.   Design  Allah: MONOGAMI -àsatu suami + satu istri. Itu sebabnya Allah hanya menciptakan satu orang Hawa untuk satu orang Adam. (Kejadian 2:24)

b.   Yesus kembali menegaskan tentang perkawinan Monogami ini: Jawab Yesus: "Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia." (Matius 19:4-6).



D.    Pernikahan Kristen Tidak Dapat Diceraikan

a.   Karena Pernikahan Kristen kudus dihadapan Allah, maka hal itu tidak boleh diceraikan oleh manusia.

b.   “Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (Markus 10:9). Baca juga Mal 2:16;  1 Kor 7:10 – 11:39)

c.   Pada zaman PL, Musa mengizinkan seseorang bercerai asal memberikan surat cerai. Namun itu terjadi karena ketegaran hati bangsa Israel, BUKAN karena kehendak Tuhan.

d.   "Kata mereka kepada-Nya: "Jika demikian, apakah sebabnya Musa memerintahkan untuk memberikan surat cerai jika orang menceraikan isterinya?"Kata Yesus kepada mereka: "Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. (Matius 19:7-8)


Bersambung ke Bagian 2....Klik di sini

Jumat, 23 Agustus 2013

MAHIR BERKOMUNIKASI


By: Pdt. Larry N. Kurniadi

Bagaimana Membina Komunikasi Suami Isteri Yang Baik


Apa yangmenjadi biang keladi rusaknya perkawinan?

Masalah utama pernikahan dewasa ini bukanlah masalah keuangan, seks, ataupun masalah anak-anak.  Masalah terbesar adalah : MASALAH KOMUNIKASI. Sepertinya aneh sekali. Sejak kecil kita kan sudah diajar ngomong,  tetapi begitu sudah menikah, komunikasi terasa begitu sulit. Jika diamati dengan seksama, komunikasilah biang utama, pemicu perceraian.


ASAL MULA KOMUNIKASI SECARA TEOLOGIS

Mengapa komunikasi menjadi sangat berarti bagi manusia? Karena manusia, yang segambar dan serupa dengan Allah Tritunggal juga suka berkomunikasi sebagaimana Allah Tritunggal saling berkomunikasi saat menciptakan alam semesta (Kejadian 1:26). Karena itu, jika tidak berkomunikasi, manusia pasti kesepian. Karena kesepian akut, maka banyak orang bunuh diri dan meregang nyawa.

Sejak Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, situasi keluarga menjadi kompleks luar biasa. Ujung-ujungnya, komunikasi suami istri terus memburuk. Saya perhatikan, banyak suami isteri yang BERDOSA ketika berbicara dengan pasangan. Apa maksud dosa saat berkomunikasi?

Komunikasi dibagi menjadi 2 Kategori: PRE-FALL Communication & AFTER-FALL Communication.


PRE-FALL COMMUNICATION

Sebelum jatuh dosa, manusia berkomunikasi indah sekali. Saat melihat Hawa, Adam memberikan puisi yang sangat indah: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” (Kejadian 2:23). Indah bukan? Hawa begitu tersanjung dan senang, dan mungkin menjawab: “Oh, bahagianya aku hidup bersama suamiku yang baik.”

Ciri komunikasi sebelum kejatuhan :

  • Terjalin mesra
  • Bisa saling memuji, menghargai, mudah mengerti
  • Cakap membangun satu sama lain
  • Setelah mengobrol, perasaan cinta makin kuat, menyatu, dan mengasihi.
AFTER-FALL COMMUNICATION

Apa yang terjadi ketika manusia jatuh dalam dosa? KOMUNIKASI JADI RUSAK! Saat manusia makan buah terlarang, mereka jatuh dosa. Hubungan komunikasi dengan Allah pun rusak. Ketika Allah mencari mereka, mereka takut dan menyembunyikan diri. Saat Allah mencari mereka dan bertanya,”Dimanakah engkau?”

  • Adam menyalahkan Hawa atas dosa yang diperbuat
  • Hawa menyalahkan ular

Ini ciri komunikasi setelah kejatuhan :

  • Saling menyalahkan satu sama lain
  • Egois, mau menang sendiri, tidak tulus

Komunikasi suami isteri setelah jatuh dalam dosa adalah SALING MENYALAHKAN. Masih bersama dalam satu rumah, tidur seranjang, tapi sudah malas berbicara. Kalau berkata-kata pasti akan bertengkar, dan saling melukai.

Saat dipersalahkan oleh pasangan, ada dua kemungkinan yang akan terjadi :

  • Dia akan membalas pasangan dengan menyerang balik (kalau berani), atau mencari korban lainnya: anak, pembantu, karyawan, binatang piraan (kalau ada).
  • Kalau tidak berani, akhirnya akan menyalahkan diri sendiri, kemudian menjadi stress, mengasihani diri sendiri (self pity). “Yaaahh… aku lagi lagi yang salah…”

Pola komunikasi semacam ini menanamkan kepahitan demi kepahitan sampai akhirnya pernikahan akan hancur.


MEMUTUSKAN POLA AFTER-FALL

“Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.” (Yakobus 1:19-20)


Secara natural, kita cepat marah, cepat mengeluarkan kata-kata pedas dan destruktif. Nyalahin orang nggak berani, akhirnya yang diserang orang terdekatnya: suami atau istri. Karena itu, Tuhan menasehati kita untuk cepat mendengar (empathy, sympathy, menunjukkan perhatian) dan lambat marah.


Berikut ini adalah cara memutuskan pola AFTER-FALL Communication :

  1. GOD AS THE FOUNDATION OF MARRIAGE. Jadikan Tuhan Yesus pengikat, fondasi, dan sumber cinta kasih suami isteri (Efesus 5:22-25)
  2. JADIKAN PASANGAN KITA BFF (BEST FRIEND FOREVER). “Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai temanpewaris dan kasih karunia, yaitu kehidupan, SUPAYA DOAMU JANGAN TERHALANG.” (1 Petrus 3:7)
  3. TIAP HARI, INTROPEKSI DIRI MENGENAI APA YANG TELAH DILAKUKAN UNTUK PASANGAN ANDA HARI INI. Bila ada kata/ tindakan yang diniali melukai suami/ isteri, cobalah minta maaf padanyadan berjanjilah tidak akan melakukannya lagi keesokan harinya.
  4. BELAJAR MEMUJI (APRESIASI) TINDAKANBAIK PASANGAN KITA. Penghargaan yang Anda berikan padanya membuatnya gembira dan mengetahui hal-hal yang Anda sukai. Anda akan menemukan bahwa ia akan lebih bersemangat lagi melakukan hal-hal lainnya yang menyenangkan Anda.
  5. BERIKAN SENYUMAN TULUS (BUKAN CULAS/ CUMA UNTUK ALASAN) SAAT BERTEMU. Senyuman yang diberikan dengan tulus pastilah akan dibalas. Kalaupun suami/ isteri belum memberikan tanggapan, janganlah putus asa, lakukan sekali lagi.
  6. GUNAKAN KONTAK MATA SAAT BERBICARA, dan ingatlah kembali akan hal-hal di saat pacaran yang menarik perhatian Anda, maka tanpa disadari pandangan mata akan diwarnai kembali oleh kasih.
  7. DI SAAT KONTAK MATA, BERIKAN SENTUHAN LEMBUT padanya. Misalnya memegang bahunya, menyentuh lengannya sehingga Anda berdua merasakan kedekatan emosional satu sama lain. Hilangkan sikap gengsi karena sikap tersebut dapat menghambat upaya perbaikan komunikasi di antara Anda.
  8. SAAT BERBICARA, USAHAKAN NADA SUARA TIDAK TERLALU TINGGI (Pitch Control), KARENA TERKESAN ANDA SEDANG MARAH. Bila Anda memiliki kebiasaan memaki orang, hilangkanlah kebiasaan tersebut.
  9. STOP SALING MENYALAHKAN. Setiap masalah ada andil masing-masing di dalamnya. Temukan hikmah yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
  10. KEMBANGKANLAH HUMOR. Humor membuat pikiran lebih rileks dan terbuka dalam mencari penyelesaian terhadap suatu problem. Apabila suatu masalah yang rumit telah terselesaikan, pergilah menonton atau meminjam film humor agar Anda berdua dapat melupakan peristiwa tersebut.
  11. YAKINLAH TIAP PERSOALAN PASTI ADAJALAN KELUAR TERBAIK DARI TUHAN. Beribadah minta bantuan dari Tuhan Yesus juga dapat memberikan kekuatan bagi Anda berdua dalam menghadapi persoalan.    

Kamis, 22 Agustus 2013

THE POWER OF KEPEPET (Kekuatan Keterdesakan)



By. Pdt. Larry Kurniadi


Setiap orang pasti pernah mengalami sebuah atau bahkan banyak perubahan dalam hidupnya. Perubahan itu menuntut suatu “Action” yang segera, tepat, dan berdaya guna tinggi yang diharapkan dapat membawa perubahan yang positif. Semua orang hebat di sekitar kita pun selalu mengeluarkan kualitas utamanya karena kepepet atau terdesak oleh sesuatu. Sedangkan orang-orang yang santai biasanya selalu lamban, ragu, bahkan takut melangkah meski sudah kepepet. Alhasil, tidak ada perbaikan di dalam hidupnya.

Sesungguhnya ada banyak keadaan sulit yang Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kita, dan bukannya keadaan yang terus mudah, karena keadaan kepepet itu :

  • Membuat orang berpikir ulang akan tujuan hidupnya.
  • Membuat orang menyusun kembali prioritasnya.
  • Membuat orang mengerahkan seluruh potensi tersembunyi dan mulai berani melangkah meninggalkan zona nyaman yang justru menghambat kemajuan.
  • Menjanjikan kesempatan-kesempatan dan kejutan-kejutan bahkan wawasan baru 
Kata “krisis” dalam bahasa Cina adalah “WEI” yang terdiri dari dua kata yang artinya “kesulitan dan kesempatan”

Pada dasarnya tak ada seorang pun yang suka dalam keadaan kepepet. Ada berbagai reaksi orang menghadapi SITUASI KEPEPET :

  1. Tidak punya sense of crisis : nyantai aja meski kapal bocor hampir tenggelam
  2. Apatis, tak bergerak : Banyak orang terlalu banyak habiskan waktu untuk bersiap-siap, sementara kehidupan sudah berlangsung sejak lama. Tak ada tanda-tanda untuk memulai. Hanya “akan” saja padahal cara terbaik untuk memulai adalah MEMULAI. Perjalanan seribu mil selalu dimulai dari satu langkah kecil.
  3. Bersiap dan Bergerak : Mereka berani melangkah meninggalkan zona nyaman dan memulai perubahan situasi dengan langkah nyata, sekarang juga!

Akibat banyak orang yang diam saja, ragu tak bergerak, akhirnya mereka bertemu dengan kegentingan/ emergency/ kepepet. Hanya dua pilihannya: DO or DIE. The Power of Kepepet itulah yang menjadi berkat bagi orang yang sudah bersiap-siap, berani mulai bertindak, dan berjuang mengubah nasibnya.

MUSA YANG KEPEPET

Di dalam Kitab Perjanjian Lama, Musa adalah tokoh yang sangat penting dalam dalam sejarah umat Israel. Nama Musa artinta “diambil dari air”. Dari kecil, hidupnya banyak kepepet.
Kepepet 1: Hampir dibunuh di masa kecilnya (Keluaran 2:1-10)
Musa lahir saat bangsa Israel dalam perbudakan Mesir yang sangat kejam dan berat. Karena takut akan pemberontakan Israel yang populasinya makin banyak, Raja Firaun ingin mengurangi populasi orang Israel. Ia perintahkan bayi-bayi laki=laki dibuang ke sungai. Namun Yokhebed ibunya menaruhnya di sebuah keranjang dan diam-diam dialirkannya bayi Musa di sungai Nil. Oleh kehendak Tuhan, ia ditemukan puteri Firaun dan diangkat anak, sehingga Musa hidup dalam kemewahan Mesir selama 40 tahun.
Kepepet 2: Membunuh Orang Mesir, Ditolak Bangsa Sendiri ( Keluaran 2:11-15)
Namun musa tetap orang Ibrani yang tidak tahan melihat bangsanya diperbudak dan disakiti, sampai akhirnya ia membunuh seorang Mesir dan melarikan diri ke padang gurun.
Kepepet 3: Dipepet Tuhan, The Burning Bush Call (Keluaran 3:1-22)
Ia diproses Tuhan selama 40 tahun di padang gurun. Bahkan mendapat panggilan Allah untuk menjadi pembebas Israel melalui semak terbakar yang tidak hangus di Sinai. Karena gagap, awalnya Musa menolak penggilan Tuhan, namun akhirnya ia berserah kepada Tuhan.
Kepepet 4: From Kepepet to Victory
Ketika Musa mengijinkan Allah memproses dan memperbesar iman dan kapasitasnya sebagai seorang pemimpin, Musa bertransformasi menjadi pembebas Israel dari perbudakan Mesir (Kel 12:41). Dengan kuasa Allah ia mendatangkan 10 tulah kepada bangsa Mesir, menenggelamkan pasukan Firaun di Laut Merah, memimpin bangsa Israel dekat Tanah Kanaan. Ia memimpin Israel selama 40 tahun sampai matinya.

RENCANA TUHAN DI SAAT KITA KEPEPET
Rasul Paulus berkata dalam Roma 8:28,” Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah,” artinya, di dalam segala keadaan, santai atau kepepet, Tuhan punya rencana bagi kita. BUkan rancangan kecelakaan, namn rancangan yang mendatangkan hidup yang berkelimpahan. Dengan respon yang tepat, kita dan Tuhan bias mengubah keadaan kepepet menjadi peluang berkat (Kairos) yang besar yang mebuat kita bias masuk ke next level dalam berbagai sehi kehidupan kita.

Bagaimana Mengubah Keadaan Kepepet Menjadi Batu PIjakan Untuk Sukses Bersama Tuhan?

1. Mempercayakan Diri Kepada Tuhan Untuk Mendewasakan Kita Lewat Setiap Masalah
Allah tidak pernah berjanji bahwa hidup orang percaya akan jauh dari masalah. Namun Allah berjanji untuk tidak meninggalkan kita melewati setiap tahap kehidupan kita. Saat Musa kepepet dan meninggalkan Mesir, ia bukan siapa-siapa. Ia diproses selama 40 tahun sebagai penggembala domba di padang gurun Midian. Namun di padang gurun itulah ia mendapatkan “destiny” (rencana ilahi), panggilan Tuhan untuk menjadi seorang pemimpin besar umat pilihan Allah. Saat Musa mau dibentuk di padang gurn itu, setalah waktunya pas, ia pun menjadi gembala umat Israel untuk keluar dari perbudakan Mesir selama 430 tahun. Juga dalam penggembalaannya, sering kali Musa kepepet, namn ia selalu membawa masalahnya kepada Tuhan dan menerima jawaban.
Sayangnya banyak orang kepepet oleh masalahjustru lari dari Tuhan, dan mencari jalannya sendiri. Bukannya solusi yang didapat, malah makin terjerumus dalam jurang keputusasaan dan kegagalan. Ia menyalahkan Tuhan, orang lain, dan situasi , atas keadaannya yang buruk, dan tidak mau belajarmengambil hikmah dalam setiap masalahnya. Akibatnya ia hancur.
Sebaliknya, orang yang berani mempercayakan diri (TRUST) kepada Tuhan, akan diproses Allah seperti batu permata untutk semakin mendewasakan dan menguatkan kita. Ditengah keslitan, ia tetap bersemangat menemukan titik=titik terang yang berpotensi mengubah krisis menjadi kesempatan berharga untuk maju.

2. Membuang Jauh Mental Pecundang dan Melatih Mental Pemenang

Rasul Paulus dalam 2 Korintus 4:8-9 berkata,” Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;  kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Penderitaan Paulus dalam pelayanan luar biasa berat, tetapi ia terus memupuk mental pemenang sehingga dapat menjadi Rasul Kristus yang dahsyat.

Apa Beda Mental Pecundang dengan Pemenang ?
PECUNDANG
PEMENANG
Selalu jadi bagian dari masalah
Selalu jadi bagian jawaban
Selalu punya kambing hitam
Selalu punya program
Itu bukan pekerjaan saya
Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda
Selalu melihat masalah dari setiap jawaban
Selalu melihat jawaban dari setiap masalah
Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit
Itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa
Itu bukan salah saya
Ya saya salah
Membuat janji-janji
Membuat komitmen
Punya tipu muslihat
Punya impian-impian
Melihat kesusahan
Melihat keuntungan
Melihat permasalahan
Melihat kemungkinan-kemungkinan

Termasuk Yang Manakah Anda ?

3. Ciptakan “Keterpepetan” mu!

Dalam Kel 6:9-10, Kemudian Tuhan berfirman kepada Musa: “Pergilah menghadap, katakanlah kepada Firaun, raja Mesir, bahwa ia harus membiarkan orang Israel pergi dari negerinya.” Setelah mengutus Musa, Allah menciptakan “Keadaan yang kepepet” bagi Musa, yaitu menyuruhnya “cari masalah” dengan menghadap raja Firaun agar membebaskan irang Israel. Dengan kata lain, Tuhan segera member target Musa untuk langsung bertindak sesaat setelah pengutusannya. Dengan keadaan kepepet dan kepalang basah ini, Musa melatih imanya kepada Allah dan memukul bangsa Mesir dengan 10 tulah yang akhirnya mebawa pembebasan.
Kadang kita terlalu santai dalam hidup. Kita ingin sukses, tapi tanpa target, tanpa deadline, tanpa planning yang jelas dan terukur untuk dievaluasi. Akibatnya, prioritas, energy, dan visi kita terbuang sia-sia.
Orang yang cerdas akan MENCIPTAKAN KETERPEPETAN (Baca : Target Pribadi) yang memacunya untuk mencapai Misalnya umur sekian saya harus jadi seperti ini, memiliki ini, mencapai ini, bias berbuat ini, bias menolong keluarga saya, dan sebagainya. Karena itu semakin panjang masa tunggunya maka semakin santai namun jika semakin Anda ketatkan target maka semakin Anda bersegera.
Sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi yang luar biasa, di luar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, seperti seorang nenek yang bias melompat dari gedang setinggi 5 meter saat kebakaran.
Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang kepepet sebelumnya. Seperti per atau pegas, saat kita tekan, maka akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Pelajarilah kehidupan Lizzy Velazques,”perempuan terjelek sedunia” yang menjadi inspirator banyak orang.


4. Saat Kepepet. Kita melatih Diri Berjalan Dengan Iman

Di dalam Galeri Iman dalam Ibrani 11:23-29, segala keadaan kepepet yang dialami Musa ternyata melatih imannya kepada Tuhan dan membawa melambung tinggi bersama Tuhan.

Dengan imannya, Musa melewati setiap tantangan, membuat berbagai mukjijat, bahkan sanggup membebaskan bangsa Israel yang sudah diperbudak 430 tahun di Mesir (Kel 12:41). Dengarlah kisak iman yang memindahkan Gunung Mukkatam dan Kisah Gereja Sampah di Kairo, Mesir. Benar, bersama Tuhan, kepepet diubahkan menjadi kelegaan besar. Air mata diubah menjadi mata air. Gurun pasir diubah menjadi padang berumput hijau.