3. SELALU BERUSAHA MENGUBAH PASANGAN KITA
Dahulu sewaktu pacaran banyak orang perpikir bahwa setelah menikah mereka bisa mengubah sifat-sifat dan kebiasaan-kebiasaan buruk pasangan. Kenyataannya? Tidak bisa, bahkan semakin parah. Perbedaan-perbedaan semakin runcing seiring dengan makin tingginya ego masing-masing.
Seharusnya bagaimana? Apa yang harus ada ?
- ACCEPTANCE. Banyak dari kita lebih ingin mengubah daripada menerima pasangan kita apa adanya. Harus belajar hidup berdampingan dengan kenyataan.
- ADAPTATION. Jangan berusaha mengubah orang lain sebelum dapat mengubah dirimu sendiri dulu. Belajarlah menyesuaikan diri dengan kenyataan.
- APRECIATION. Saling berapresiasi, maka akan didapat penyelesaian, dan tujuan bersama akan tercapai.
Definisi Marah: Amarah adalah perasaan sangat tidak senang, bermusuhan, terhadap seseorang atau sesuatu, berang, gusar (Tim LaHaye Th.D)
Orang yang Marah :
- Tidak dapat mengatasi masalah
- Tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
- Menjadi buta dan tidak dapat melihat hal-hal yang rohani dalam hidup ini.
- Banyak diantara kita yang melakukan dosa amarah ini, walaupun kita mencoba mencari dalih untuk menyalahkan sifat alamiah kita, namun hati nurani selalu menuduh kita.
- INTROSPEKSI. Apakah sifat kita memang pemarah. Jika ya, minta ampun kepada Tuhan dan siap berubah.
- TANYAKAN DIRI SENDIRI: MENGAPA MARAH?. Karena harapan yang tidak terpenuhi, ditipu, diremehkan, dilanggar haknya, dll)
- TENTUKAN TEMA !. Lokalisasikan kebakaran di satu titik saja, jangan menyebar. Be Specific, dan jangan melebar ke mana-mana.
- HATI TETAP MENGUTAMAKAN PERDAMAIAN. Cari solusi cerdas, terbukalah untuk kritik dan perubahan yang membangun.
- JIKA MARAH, CEPAT SUDAHI. Jangan menyimpan kemarahan lama-lama. MInta hati yang penuh pengampunan dari Tuhan. Efesus 4:26: " Apabila kamu menjadi marah janganlah berbuat dosa. Jangalah matahari terbenam sebelum padam amarahmu."
- JANGAN BERBUAT DOSA. Salurkan dan kontrol kemarahan dengan cara yang positif dan membangun. Jangan melukai karakter seseorang. Kita boleh marah terhadap perbuatan/ dosanya, tapi tetap mengasihi pribadinya.
Yesaya 17:5,7 berkata," Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan! Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan."
Pernikahan adalah lembaga yang diciptakan Tuhan. Kita pun diberkati oleh Tuhan. Adalah bodoh jika kita membina lembaga pernikahan ini tanpa melibatkan Allah sebagai Sang Pencipta, yang memiliki blue print atas bangunan rumah tangga kita.
KESIMPULANNYA:
5 CARA EFEKTIF UNTUK MENGUATKAN PERNIKAHANMU :
- KERJAKAN PEKERJAAN RUMAHMU
- PELIHARA KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
- TERIMA PASANGAN APA ADANYA, DAN MULAI BERUBAH DARI DIRI SENDIRI
- KONTROL AMARAH DENGAN BIJAK
- LIBATKAN TUHAN DALAM SETIAP KEPUTUSAN